MAGETAN,KABARJITU.COM – Pesantren Baitul Qur’an Al-Jahra di Magetan sukses menyelenggarakan acara wisuda untuk siswa kelas 9 dan 12. Pada acara yang penuh khidmat ini, seluruh peserta didik dinyatakan lulus dengan capaian mengesankan, yaitu 100 persen lulusan berhasil menyelesaikan pendidikan dengan hafalan Al-Qur’an.
Pesantren Baitul Qur’an Al-Jahra Magetan kembali mengukir prestasi membanggakan dalam dunia pendidikan Islam. Pada Ahad, 1 Juni 2025, sukses menggelar Haflah Takharruj atau wisuda bagi santri Kelas 9 dan 12 yang berasal dari jenjang SMP IT dan MA IT.
Acara wisuda yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai di kompleks pondok tersebut menjadi momen puncak dari proses pendidikan selama tiga hingga enam tahun. Tidak hanya lulus secara akademik, seluruh santri juga dinyatakan lulus dalam capaian hafalan Al-Qur’an.
“Alhamdulillah, untuk tahun ajaran 2024/2025 ini seluruh santri yang mengikuti wisuda dinyatakan lulus 100 persen. Dari SMP IT ada 162 santri, dan MA IT berjumlah 53 santri. Mereka terdiri dari 80 putra dan 82 putri di jenjang SMP, serta 24 putra dan 29 putri dari MA. Santri-santri ini berasal dari berbagai daerah, bahkan luar provinsi,” terang Ketua Harian 1 Yayasan Ponpes Baitul Qur’an Al-Jahra, Isgianto.
Acara wisuda yang dilaksanakan di lingkungan pondok pesantren tersebut dihadiri oleh orang tua, guru, dan tokoh masyarakat setempat. Ketua harian 1 Yayasan Pondok Baitul Qur’an Al-Jahra, Ustaz Isgianto mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas pencapaian para santri. “Ini adalah hasil kerja keras dan komitmen bersama antara santri, guru, dan orang tua. Kami berharap para lulusan dapat melanjutkan pendidikan mereka dengan bekal yang telah mereka peroleh di sini,” ujarnya.
Salah satu santri menerima penghargaan pada acara wisuda Pesantren Baitul Qur’an Al-Jahra Magetan
Lebih lanjut, Isgianto menyebutkan bahwa mayoritas santri memiliki hafalan minimal 15 juz. Bahkan sebagian besar mampu menuntaskan 30 juz. Capaian ini menjadi bukti konsistensi pondok dalam menjaga fokusnya pada program tahfidzul Qur’an.
“Karena latar belakang kami adalah pesantren tahfidz, maka hafalan menjadi fokus utama. Santri yang diwisuda ini rata-rata sudah menyelesaikan hafalan minimal 5 juz. Bahkan banyak yang telah menyelesaikan 25 hingga 30 juz,” tambahnya.
Tidak hanya sukses dalam hafalan Al-Qur’an, para santri juga mencatatkan prestasi dalam bidang akademik. Tercatat sekitar 50 persen dari lulusan MA IT tahun ini diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur SBMPTN.
“Dari total 52 santri, separuhnya diterima di kampus negeri melalui jalur seleksi nasional. Ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri,” ucap Isgianto.
Kehadiran tokoh masyarakat memberikan semangat bagi para santri dan menjadi ajang silaturahmi yang kuat antara pesantren dan masyarakat sekitar.
Kebahagiaan dan kebanggaan juga dirasakan para orang tua santri. Supriyanto, wali santri asal Palembang, mengaku sangat puas dengan perkembangan putrinya, Jesica, selama mondok di Al-Jahra.
“Kami ingin anak-anak punya pondasi agama yang kuat. Di sini saya lihat hasilnya nyata. Jesica menjadi lebih mandiri dan hafal Al-Qur’an. Insya Allah adiknya nanti juga akan kami daftarkan ke sini,” ujarnya.
Pesantren Baitul Qur’an Al-Jahra terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas yang berakar pada nilai-nilai Islami dan berfokus pada pengembangan hafalan Al-Qur’an sebagai salah satu pilar utama pendidikan mereka.(Dhy)