MAGETAN,KABARJITU.COM- Bupati Lembaga Informasi Rakyat (LIRA) Magetan, Sofyan Yusroni, mengungkapkan kekecewaannya terkait hasil Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan baru-baru ini. Melalui pernyataan beliau mempertanyakan apakah situasi ini merupakan bentuk pembodohan atau pembohongan publik.
Ketua DPD LIRA Kabupaten Magetan merasa kecewa balasan tertulis dari Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Magetan atas tuntutan pernyataan secara tertulis saat hearing beberapa hari lalu belum menyentuh pada poin pokok justru malah terkesan membingungkan.
“Permintaan tuntutan yang kami ajukan sangat jelas, tapi Jawaban yang disampaikan kurang puas lantaran tidak sesuai poin justru terkesan mbulet Dan tidak ada kejelasan” ujar Sofyan,Jum’at (18/04/25).
Surat balasan terkait Forum Discussion Group (FGD) diberikan langsung di Sekretariat Rumah Kita oleh Kabag persidangan dan perundang undangan Mitro Wibowo pada hari kamis sore langsung diterima oleh Rudi setiawan serta perwakilan dari anggota LIRA tersebut.
Setelah semua di pelajari dan di evaluasi penjabaran yang di sampaikan secara tertulis oleh Sekwan melalui Mitro Sofyan merasa kecewa luar biasa karena beberapa poin sikap yang diminta sangat jauh dari jawaban yang diberikan.
“Sudah jelas data yang kami minta sangat gamblang dan rinci, Ini Pembodohan Atau Pembohongan Publik ,” cetus Sofyan.
Bupati LIRA Magetan mengungkapkan kekecewaannya dengan menyatakan, “Ini pembodohan atau pembohongan publik?” Pertanyaan ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap proses yang dianggap tidak transparan dan tidak memenuhi harapan masyarakat.
Menurutnya banyak unsur unsur yang kabur dan belum dilengkapi semua, bahkan Mitro yang menjabat sebagai pejabat di Sekwan sebagai Kabag Persidangan dan Perundang undangan seharusnya bisa memberikan penjelasan yang profesional baik secara lisan maupun tertulis tentang pemahaman serta mekanisme dalam menyusun persiapan semua kegiatan atau tahapannya namun Ia seolah tidak memiliki pendirian ,prinsip dan ketentuan yang jelas.
“Saat hearing di Forum dia ngeklaim membantah tidak ada FGD, namun diluar mengatakan ada kegiatan walau sekedar kecil kecilan asal tidak fiktif,” ungkapnya.
Saat berbincang selain secara tertulis Mitro juga memberikan ungkapan dan bersikeras bahwa FGD benar benar dilaksanakan walau hanya sederhana.
“Kalau FGD beneran kan harus menganggarkan dana besar, kalau FGD ini kan hanya Mamin dan uang harian peserta itu tok, jadi intinya kegiatan ini kan tidak fiktif,” kata Mitro.
Ia menyebutkan, undangan yang diberikan ke awak media sesuai prosedure mengacu dari SIWAMA Diskominfo Magetan.
“Kemarin kita sudah menjajaki dan komunikasi dengan Kominfo dan bentuk kerjasama melalui Siwama,” Jelas Mitro.
Atas penjelasan yang terhormat Mitro selaku Kabag Persidangan dan Perundang Undangan Sofyan pun langsung kordinasi dengan pihak Kominfo melalui Eko Budiono.
“Koordnasi secara umum sudah tapi secara detail belum, sekali lagi Koordnasi secara umum lho ya bang dan Bukan spesifikasi kaitan FGD ,” kata Eko saat di hubungi melalui celulernya.
Sampai berita ini di turunkan, awak media terus akan menunggu tanggapan dari Bupati LIRA atas polemik FGD.
Masalah ini terus menjadi perhatian publik, terutama karena menyangkut transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan tugasnya. “Ini bukan hanya tentang komunikasi yang buruk, tetapi tentang memenuhi janji dan tanggung jawab kepada masyarakat,” tegasnya
“Saya akan tetap kejar sampai ini jelas dan benar benar transparan agar masyarakat Magetan dalam keterbukaan informasi juga tau kinerja pejabat magetan,” Tutup sofyan (red)